My adventure

My adventure
SHIBO n Me

Rabu, 28 Desember 2011

MAKRAB KSR UNIT SUB UPP TEGAL

Agenda besar KSR menjelang pergantian fungsionaris adalah makrab dengan mahasiswa semester satu. Rencana  pertama dulu hanya sebatas untuk fungsionaris, tetapi kemudian muncul ide untuk mengundang mahasiswa semester satu yang udah diklat KSR dulu.
Acara berjalan cukup lancar, walau badanku terasa masih remek. Ada banyak post game yang disediain panitia untuk mahasiswa sem.1. keren2 loh.. gamesnya,, mo tau apa z??? liat yuk...
Pindah Alas

Meniti Tongkat

Jembatan Buaya Darat

Jembatan Buaya Darat

Queen Basah
Permainan-permainan ini memang sederhana, tapi makna yang terkandung dalam setiap permainan ini tak sesederhana namanya. Tapi kekompakan anggota menjadi prioritas, serta taktik yang cerdas menentukan tercapainya tujuan. Wui..... bahasane..








Jembatan Buaya Darat paling banyak memakan korban euy....
Banyak peserta yang nyerah ama ganasnya buaya darat. Hehehehe....











Pesertanya cowo2 semua neh.....
Tapi mereka lihai n memenangkan permainan buaya darat loh?????
Apa karna berbakat yah,,,hahahaha,,,,, Pizzz ^^v









Satu permainan yang paling aku suka adalah Queen basah. Perang aer wat nyerang ratu yang berada di lingkaran tengah.
Estafet Aer



Sie.Dekdok yg pgn NARZIZ jg ^^

Rabu, 07 Desember 2011

Aku Ingin ke Luar Negeri

Satu hal yang sangat ku inginkan adalah berkarya di negri orang dan mengepakkan sayapku tuk pergi ke negri Sakura. aku sudah jatuh cinta pertama kali kulihat bunga Sakura itu. Terlepas dari sejarah bagaimana negri kelahiranku dulu dengan negri Sakura itu, tapi yang jelas aku ingin berkarya dan di kenal di negri tersebut. Mimpi yang cukup tinggi, tapi aku harus berjuang bukan????????
Orang tua ku sudah sampai sejauh ini membiayaiku sekolah, aku ingin memberikan yang terbaik dan membalas kebaikan mereka, itulah inginku sebelum Engkau memanggilku ya Rabb,,,
Berikan aku sisa waktu untuk membalas dan menebus dosa-dosaku, agar aku dapat terbang ke Jannah-Mu. Yang tentu lebih indah berkali-kali lipat dari negri Sakura. Aku akan temukan sakura di surgaMu kan????
Jangan dulu panggil aku ya Rabb, tapi jika umur panjangku hanya akan menorehkan serentetan dosa, aku tidak menginginkannya. Bukankah Engkau tak melihat seberapa panjang umur seseorang, tapi menilai seberapa banyak kebaikan yang dilakukan ketika masih hidup.
Semoga aku termasuk dalam golongan orang-orang yang beriman.

Senin, 28 November 2011

MAKAN-MAKAN

Minggu ini aku ngerasa sedikit down, karena tugas kuliah yang numpuk ditambah gejala home sick yang udah akut membuat aku ingin mencari pelampiasan. Eng-ing-eng. . . . .ada hal yang bikin aku seka yaitu, HUNTING FOOD alias wisata kuliner with soulmate aku neh. . . .
Daripada aku ngelantur ngebayangin punya cowo, mending have fun bareng sahabat. Jomblo is fun, yang penting AKU BAHAGIA.. . . :D
Korban pertamaku adalah Spagety yang udah lama banget gak makan itu. Hmmmmm. . . .yummmyyy. . .
Tammi poenya
Ticka calm









Habis tu. . . . aku ma temenku ini hunting makanan Jepang rek, , , banyak menu yang disajikan n buat ku bingung. Habis namanya aneh2 sie. . . hehehehe. . .  Akhirnya kuputusin pesen yang pake nasi. Nasi Terriyaki. . . hmmmmmm . . . tau gak kaya apa??? Rada-rada aneh sie. . .coz menu utamanya terbuat dari ikan. N yang bikin aku kesulitan makan adalah karna pake sumpit. Secara aku gak biasa pake sumpit. Hiks. . .
Ada yang mau makan bareng aku,,,,///



 Akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaa kita kenyaaaaaaaaaaaaaaaanggggggggggg. . . . .Ntar lo lagi bad mood lg, Aku mao makan Pizza Jumbo.
Hmmmm. . . Yummmiii. . .makan ala T2
(Tammi n Ticka)

Sabtu, 12 November 2011

IJINKAN AKU NAKAL SEHARI MAMAH..........

 by Mutammimatul Hikmah on Wednesday, October 26, 2011 at 11:07am


"Mamah gak setuju kamu ikut-ikutan temen keluyuran gak jelas."
"Tapi Mah,,,,,,,sekali ini....aja,,,"rengekku penuh harap. Tapi yang namanya Mamah, sekali tidak tetap tidak.

Jadilah sore itu aku diam-diam kabur lewat jendela kamar, kabur keluar rumah ketika Mamah sedang Ashar. Sungguh ada rasa gak tega ninggalin Mamah dirumah sendirian, karena aku hanya tinggal berdua dengan Mamah.

"Wui.......ternyata Sasya bisa kabur juga neh,,,," ledek Maya salah satu temenku.
"Hehehehe. . .yuk cabut."
Sore itu kami berenam dengan tiga motor, berencana keliling kota Bandung dan bermalam disana dalam rangka menyambut liburan semesteran. Ini kali pertama aku kabur membawa motor dan akan nginep diluar.
Ada ragu sedikit yang menggelayut, apalagi langit mendung. Bayangan Mamah sekelebat terlihat oleh mataku, mungkin karena ini pertama kali aku membangkang dan menjadi nakal. Kubulatkan tekad lagi, tidak akan terjadi apa-apa. Besok tinggal minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi. Janji. Mah,,,ijinkan aku sekali ini saja yah,,,

Hujan mulai turun, kabut juga berkejar-kejaran, aku lupa kalau lampu motorku belum diservis. Jadi,,,teerlihat agak gelap jalanan di depan.
"Tias!! Kita menepi saja yuk, lampu motorku gak bisa nyala!" Teriakku ditengah deru motor.
"Ntar!! di depan aja. Tanggung neh." Jawabnya.
"Tapi Aku gak bisa jalan lebih lama lagi> Kita menepi saja."
"Tidak bisa, ntar saja."
Jadilah aku adu argument dengan Tias.
"Tapi jalanan gelap, dan.......
"Sasya awas!!" Teriak Rere yang memboncengku.
dan...
Jeritan Rere beradu keras dengan hantaman motorku dengan entah apa yang didepan, yang kuingat aku membanting kemudi ke kiri dan kepalaku membentur benda tumpul. Dan selanjutnya semua gelap, aku tak ingat apa-apa.

Nyeri di dahi sangat terasa setelah ku buka mataku beberapa detik. Pusing, dan lemas. Kulihat Mamah menangis dalam balutan mukena, dan teman-temanku yang mengelilingiku. Ruangan ini semuanya putih, dan aroma obat yang begitu menyengat tajam.
"Aku dimana?"
"Sasya,,,kau sudah sadar?? Bu...Sasya sadar bu,,"
Mamah langsung menghampiriku dengan mata yang sembab dan begitu letih.
"Kenapa Sasya gak nurut..."kata Mamah tertahan, aku hanya diam dan merasa lebih perih daripada kepalaku yang dibalut atau kakiku yang diperban.
Kulihat teman-temanku satu per satu, tapi...mana Rere???
"Rere mana?"
Tak ada yang menjawab, mereka hanya saling pandang satu sama lain.

Gerimis mengguyur tanah merah basah, bunga-bunga mawar, melati, dan daun pandan menghias diatasnya. Baru bisa aku menjenguk Rere setelah seminggu ku dirawat. Ada sesal yang begitu dalam, ada sakit yang tak mampu terobati. Semoga aku bisa mengambil hikmah dari semua ini.
Sobat,,,,,maafkan aku yang tak bisa menjagamu, membuatmu lebih cepat meninggalkan dunia ini.

Mah,,,,,Sasya tidak ingin nakal lagi.

YULI, ANA, SETYA, DAN NINGRUM

 by Mutammimatul Hikmah on Sunday, November 13, 2011 at 11:51am


“Na, tunggu.”
“Ogah. Aku mau pulang.”
“Pulang bareng aja, gak usah pake kereta.”
“Gak mau. Ntar pacar kak Yuli marah.”
“Kakak gak tega ninggalin kamu sendirian dikota asing ini. Ayolah,,, gak usah kaya anak kecil. Kakak sayang kamu Na,”
“Iyah, aku tahu. Sayang seorang senior pada yunior yang hanya sebatas kasihan. Aku memang masih anak kecil, jadi jangan ganggu anak kecil lagi.”
HP kak Yuli berdering, menengahi pertengkaranku dengannya. Entah telepon dari siapa, aku gak tahu yang jelas kak Yuli seperti berbisik takut aku mendengarnya mungkin.
“Na, tunngu disini dulu sebentar yah, ceweku minta tolong dijemput di Rumah Sakit. Kamu tunggu dulu yah, ntar aku anter kamu balik ke Tegal. Janji.”
Setelah berkata seperti itu, kak Yuli pun langsung menancap gas. Verari abu-abu itu meninggalkan jejak ban yang menyayat hatiku. Andai aku tak sebodoh itu, aku gak mungkin terdampar di Semarang ini. Hatiku mencelos, kini aku terdampar di losmen sendirian dan tak tau tujuan.
Semua berawal dari Akhir Oktober 2006. Kebencianku memuncak, mengingat itu kembali. Kak Setya jurusan Kimia itu, melemparku ke bumi setelah aku terbang dengan rayuan-rayuan manisnya.

“Sudahlah, hubungan ini jangan diteruskan. Kita sudah gak cocok lagi.”
“Memangnya kenapa Kak? Apakah karena tahun ini Kakak harus berkonsentrasi pada skirpsi? Aku akan menunggu Kakak, dan tidak akan mengganggu Kakak lagi. Janji.”
“Bukan itu Na, lebih baik kamu kuliah yang bener yah,,,biar di Semester dua ini IPK kamu kumload.”
“Alasan kita sudah ngga cocok lagi gak bisa kuterima Kak.”
“Maaf, , ,sudah jangan menangis. Aku tak pantas kau tangisi, simpan air mata itu untuk orang-orang yang berharga dalam hidupmu. Maaf aku tidak bisa menjaga hubungan kita dengan baik, percayalah suatu hari nanti akan ada yang lebih baik dariku. Kamu ini manis, cerdas, dan menyenangkan, pasti banyak yang mengantri di luar sana.”
Foto Kak Setya masih kusimpan di dalam dompet teddy bearku, melihat foto ini aku jadi kangen dengannya, lima tahun sudah perpisahan itu terjadi. Entah kenapa aku belum bisa seutuhnya menghapus dia dan mengikhlaskannya. Air mataku menetes, memoriku berputar dengan cepat menampilkan kenangan-kenangan flashback hubunganku dengan Kak Setya. Memori itu terlalu manis untuk dibuang, walau sangat perih dirasa apalagi sekarang Kak Setya sudah ngga sendirian lagi.

“Hei Ana. Kamu kok ngga ngomong-ngomong sih lo bulan depan kamu akan menikah. Wuih....nikah muda niye,,,,”
“Maksud kamu?”
“Yeeeee,,,,malu-malu lagi. Bukankah bulan depan kamu akan menikah sama Kak Setya itu?”
Prang!! Gelas ditanganku terlepas begitu saja mendengar pernyataan sahabat lamaku yang baru datang dari Bandung. Rere terlonjak melihat reaksiku, cepat-cepat ku bereskan pecahan-pecahan gelas itu sebelum memakan korban.
“Sama siapa menikahnya? Aku sudah pisah dengannya 5 tahun yang lalu.” kataku lirih, nyaris Rere tak mendengar.
“Maaf sayang, ku kira sama kamu. Kamu ngga cerita sih sudah putus lama dengannya. Aku juga ngga tahu dengan siapa, tapi aku dengar dari teman cowoku yang merupakan saudara Kak Setya.”
“Aku kenapa ngga diundang yah Re?”
“Kamu masih komunikasi dengannya?”
Aku hanya mampu mengangguk. Tak mampu mengatakan bahwa kemarin aku menerima telepon darinya, bercerita banyak sampai tertawa bareng. Memang aku sudah lama putus tapi tetap menjalin hubungan baik dengannya. Bahkan aku masih menganggap dia sebagai kekasihku. Kenapa dia tidak cerita itu padaku?????
“Na, kamu ngga papa? mending kamu duduk aja gih, biar aku yang bereskan.”
Air mataku semakin mengalir deras. Oktober kemarin Kak Setya sah menjadi milik orang lain. Kenapa ini terjadi padaku? Kalaupun dia sudah pindah ke lain hati kenapa masih mau menghubungiku? Masih bersikap sama seperti dulu sebelum aku putus dengannya? Kenapa ini Tuhan?
Dan Kak Yuli,,,, yang kukira akan mengobati lukaku, tapi ternyata membuat aku seperti kecanduan narkoba. Aku membutuhkannya tapi itu akan semakin menggerogoti hatiku hingga aku tak bisa berbuat apa-apa. Rasa sakit ini semakin melebar, apalagi kenyataan yang membuat aku harus rela dan ikhlas melepas kepergian Kak Setya ke pelukan orang lain. Karena Kak Yuli, aku bertemu dengan Kak Setya. Hubungan yang cukup lama sejak aku memasuki bangku SMA.
Kak Yuli, yang kuanggap sebagai sodara awalnya, tapi kini seiring berjalan waktu berubah menjadi lebih dari sekedar sodara. Aku masih ingat ketika Kak Yuli mengajakku ke Pengandaraan beberapa minggu setelah aku putus dengan Kak Setya. Memori itu yang makin membuat aku bergantung padanya, dan kini memang aku benar-benar butuh sandaran. Setelah petir menyambarku Oktober kemarin. Tapi aku tahu Kak Yuli sudah memiliki kekasih, Kak Ningrum namanya. Dia seangkatan dengan Kak Yuli bahkan satu kampus. Walaupun aku juga satu angkatan dengan mereka, tapi aku lebih muda satu tahun dari mereka dan berbeda kampus.
Aku menyesal datang ke Semarang ini, aku memang sedang butuh Kak Yuli untuk menguatkanku dan memberiku semangat agar tahun ini aku bisa wisuda. Tapi yang kudapat setelah tiga hari di Semarang , hal yang jauh dari bayanganku dan keinginanku.

“Kenapa menangis Na?”
“Kak Setya me..menikah dengan orang lain,” jawabku ditengah isak tangis.
“Hmmmmm,,,, bukannya kamu sudah lama putus dengannya?”
“Tapi aku masih sayang dia, , ,kemarin-kemarin juga-masih-bisa ngobrol dengannya-ditelepon, tapi kenapa-dia-gak-bilang-bilang kalo-dia-akan-menikah.”
“Sudahlah,,,,hei, mau mendaki ke puncak ungaran gak? Kita have fun bareng deh, lama nggak mendaki bareng.”
“Ih.....orang lagi sedih malah diajak muncak, gak ada tenaga.”
“Ayolah,,,,”
“Musim ujan tau...”
“Kalo ujan ya turun, toh cuma sehari ini wat naik turun gunung.”
Begitulah awal dari aku terdampar disini. Sudah aku setting waktunya dan aku sudah siapkan segalanya untuk have fun di puncak, tapi.....

Hari Pertama tiba di Semarang
“Kak aku sudah tiba di stasiun Poncol neh, cepat jemput aku , , males nunggu disini sendirian.”
“Iyah sayang, , ,sabar. Bawel amat.”
Klik. Telepon ditutup. Baru kali ini aku nekat sendirian ke Semarang. Tegal-Semarang cukup melelahkan juga. Tapi gak apa-apalah, yang penting aku bisa have fun. 15 menit kemudian Kak Yuli datang dengan motor bebeknya. Tapi, , ,dia gak sendirian, ada motor lagi dibelakangnya.
“Hei, lama yah dek nunggu disini,”
“Lumayan,” jawabku sedikit ngga berselera. Kak Ningrum ini memang baik, tapi aku cemburu jika dia bersama Kak Yuli.
“Neh, kamu pake motorku aja. Biar aku nebeng si jelek ini.” Kak Ningrum menyerahkan kontaknya ke aku dengan sikap manjanya. Membuatku jengkel, orang aku baru nyampe malah disuruh bawa motor sendiri.
“Biar Ana nebeng aku aja Rum, kasihan.” kata Kak Yuli membuat senyumku mengembang.
“Tapi aku pengin sama yayang, , ,gak papakan? Inikan hari jadi kita. Lagian Dek Ana gak keberatan. Iya kan Dek???”
Jadilah hari itu aku mengendarai motor jelek ini yang ingin aku tabrakkan ke truk. Tapi. . .aku masih sayang nyawaku. Sampai di losmen, aku langsung ke kamar dan tidur seharian. HP aku matikan karna saking jengkelnya aku sama dua MAKHLUK itu!!! Nyebelin banget sih Kak Yuli, tega gitu ama aku. Segitukah sayangnya pada sang kekasih?
Hari ke dua di Semarang
“Kenapa HP nya baru aktif sayang?”
“Aku bukan Pacarmu. Jangan panggil-panggil aku sayang.”
“Wuiiiiiiiiiiiihhhhhh,, macannya ngamuk.”
“Au ah gelap. Kapan naek ke puncak Ungaran?”
“Oh iya lupa. Maaf, , ,hari ini aku ada workshop tentang Pembuatan skripsi. Aku mau ajak kamu, biar nambah ilmu gitu, , ,kan kamu juga age nulis skripsi kan?”
“Aku kesini wat have fun. Ya sudahlah, aku balik ke Tegal aja.”
Tahu aku kesal dan jengkel, Kak Yuli akhirnya datang ke losmen dan mengajakku keliling pantai-pantai yang ada di Semarang seperti pantai Marina, pantai Maron dan pantai Tirang. Lumayan menyenangkan sih, sebelum si penyihir itu datang.
“Hai cinta. . .lama yah nunggu aku disini.”
“Ngga, kita juga baru nyampai. Iya kan Na?”
“Yupz”
Jadilah dinner kali ini menjadi dinner yang paling menyebalkan. Aku dicuekin abis-abisan dan dipaksa melihat pemandangan norak itu. Kenapa pake acara suap-suapan? Hatiku berdesir, teringat kembali akan Kak Setya. Dia pasti sekarang sedang bersama istrinya. Membayangkan itu, tak terasa air mataku meleleh. Aku yakin Kak Yuli tak memperhatikanku, seakan dia lupa ada orang lain selain kekasihnya itu. Hatiku makin perih melihat mereka bersenda gurau, dan aku hanya bisa menunduk tanpa menyentuh sedikitpun makanan ini.
“Kak, aku mau ke toilet dulu.”
“Hati-hati yah dek,” kata Kak Ningrum dengan senyum khasnya. Aku mengangguk dan langsung kabur meninggalkan restoran ini. Siapa juga yang perduli dengan kehadiranku disini? Gerimis mengguyur kota Semarang, aku terjebak di alfamart. HP aku berkali-kali berdering, tapi aku enggan untuk mengangkatnya. Aku terlalu kecewa pada Kak Yuli.
“Ada apa sih denganmu. Kenapa kabur dari restorant?”
Glek. Sejak kapan Kak Yuli ada didepanku? Apa aku sedang mimpi?
“Bengong lagi. Pulang yuk.”
“Gak mau,”
“Kenapa lagi? Gara-gara Setya lagi?”
“Bukan. Ini semua karna kakak.”
“Salahku apa?”
“Aku nggak suka kalo kakak dekat-dekat dengan Kak Ningrum. Aku gak suka itu!!!”
“Diakan cewe aku, kamu juga tahu itu.”
“Katanya kakak sayang aku. Akan selalu bersamaku dan siap menjadi pengganti Kak Setya.”
Entah aku kerasukan apa saat itu. Yang jelas, aku ingin mengatakan semuanya dan bahwa aku terluka sejak pertama kali aku datang ke Semarang ini.
“Iyah, ,aku gak mungkin bisa bohongi perasaanku itu. Hanya waktunya saja yang nggak tepat.”
“Harusnya Kakak ngga bilang sayang. Ngga ngasih harapan, aku jadi terlalu berharap sama Kakak.”
“Tapi aku ngga pernah ngarepin kamu. Aku sayang kamu sebagai teman, sahabat, bahkan adikku sendiri. Ngga lebih.”
DASAR PLIN-PLAN!!! AKU BENCI KAKAK!
“Oh, , ,gitu yah, , ,maaf aku salah menangkap maksud dari semua itu. Maaf aku jadi pengganggu kalian. PD banget yah aku ini,”
“Sudahlah, pulang yuk.”
Hari ketiga di Semarang
“Na, masih marah sama aku?”
“Ngga kak,”
“Hari ini siap ngga wat muncak,”
“Maaf Kak, aku lelah dan ingin pulang ke Tegal.”
Klik. Setelah berkata itu, aku langsung mematikan HP ku. Sebenarnya aku sangat marah, karena merasa dipermainkan begini. Tapi mungkin nasibku kurang beruntung, aku kehabisan tiket kereta. Kalo naik bus, aku malas. Jadi aku putuskan untuk jalan-jalan sendiri di Semarang ini.
“Halo, , dengan siapa ini?”
“Ini aku. Kamu marah yah sama aku?”
“Tumben pake privat number. Kaga kak, cuma sebel aja.”
“Jadi pulang ke Tegal?”
“Gak jadi, aku kehabisan tiket.”
“Jalan-jalan yuk,”
“Kaga lah, aku cape dan mau istirahat saja di losmen.” kataku berbohong. Padahal aku berada di simpang lima.
“Ya sudah, istirahat dulu saja.”
Jalan kaki sepanjang jalan, membuat kakiku lelah dan haus. Jadilah warung di pinggir jalan itu menjdai tempat ku bernaung. Tapi, , ,pemandangan yang tak ingin ku lihat itu terjadi di depan mataku. Kak Yuli dan Kak Ningrum sedang asyik bermesraan di tempat yang tak jauh dariku, sengaja ku sembunyikan wajahku agar tak terlihat oleh mereka. Kulihat Kak Yuli memberi sesuatu sama Kak Ningrum, kotak kecil berwarna pink. Girang dan bahagia sekali Kak Ningrum, sampai mengecup pipi Kak Yuli. Bagai tersengat listrik, tubuhku langsung kaku. Cemburu menggerogoti seluruh tubuhku yang menjadikan terasa amat sangat sakit. Tuhan, , ,kenapa aku dipertemukan dengan dua cowo yang sangat menyakitkan?

Semua kejadian-kejadian itu, tiga hari yang lalu membuatku tersadar. Cintaku salah alamat. Tak seharusnya aku hadir diantara Kak Setya dan Istrinya, ataupun diantara Kak Yuli dan Kak Ningrum. Sebanyak dan selama apapun aku menangis takkan membuat semua berubah. Tak seharusnya juga aku masih disini menunggu Kak Yuli. Kuseka air mata yang pedih ini, dan kemantapkan langkahku. Kutinggalkan foto Kak Setya di kursi panjang depan losmen bersama jam tangan pemberian Kak Yuli setahun yang lalu. Selamat tinggal Semarang, selamat tinggal masa lalu, aku akan tegar menghadapi hidupku ini. Tuhan, , ,peluk aku ketika sangat rapuh, aku ingin kelak bertemu dan memiliki kekasih yang baik hati dan benar-benar sayang aku.

Triangel of love

Rabu, 09 November 2011

Dari bangun pagi aku udah ngerasa syeeeeeeeeeeeeeeeeebeeeeeeeeeeeeellllllllllll banget. Ada beberapa faktor X yang bikin aku ngga mood di kost. Well, aku kesiangan dan rasanya aku sebel sama diri sendiri kenapa bangun telat. Mungkin karna emang tidurku gak nyanyak semalem, banyak nyamuk dikamar. Hiks,,,, T.T
Truz, , ,saat presentasi kuliah, aku dibikin sebel juga oleh beberapa oknum. Gak menghargai bagnet deh, mending tidur aza daripa ribut sendiri dan mengganggu aktifitas pembelajaran. Calon guru padahal,,,, hufffffffffffttttttttttt......namanya juga manusia. OK lah aku maklum, tapi sebel deh.
Sekarang aku jadi gak suka ke kost, males aja bawaannya. Trus juga gak jarang kamar ku kaya kapal nabrak gunung es, secara aku kan tokoh dalam Titanic(Wueeeekkk!!!!). Kadang aku pengin deh, pulang kuliah terus bisa tiduran langsung di kamar sejenak wat ngelepas lelah, tapi keinginan itu selalu memudar karena aku harus membereskan kamarku dulu. Huh,,,,kapan sih aku bisa berubah dan lebih rajin lagi?????????
Semoga dengan berjalannya waktu aku bisa lebih dewasa lagi. Tapi lo gak sadar-sadar and selalu tetap saja gitu.............Nyerah dah. Berjalan apa adanya aza.

METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA GURU

Metode-metode pembelajaran yang berpusat pada guru diantaranya adalah metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi.
1. Metode Ceramah
Pengertian: Penyajian materi pembelajaran yang disampaikan secara lisan oleh guru kepada siswa.
Metode ini sering digunakan oleh pengajar karena mudah, murah, dan efesien. Mudah karena tidak terlalu ribet dalam menyampaikan materi, dan dapat menyesuaikan dengan waktu, ruang, dan situasi.
Kelebihan dan kekurangan: Dalam buku karangan Soli Abimanyu ditulis bahwa keunggulan metode ceramah antara lain; 

  • Murah dalam arti efisien dilihat dari segi waktu, biaya dan tersedianya guru.
  • Mudah, dalam arti materi dapat disesuaikan dengan terbatasnya waktu, karakteristik siswa, materi pelajaran, dan tersedianyan alat pelajaran.
  • Meningkatkan daya dengar siswa dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain.
  • memperoleh penguatan, dalam arti guru memperoleh penghargaan, kepuasan dan sikap percaya diri dari siswa yang diajar jika siswa memperhatikannya dan kelihatan senang karena mengajarnya guru baik
  • Ceramah dapat memberikan wawasan yang luas karena guru dapat menambah dan mengaitkan dengan sumber dan materi lain dalam kehidupan sehari-hari.
Kelemahan metode ceramah antara lain;

  • Siswa dapat menjadi jenuh terutama kalau guru tidak pandai menjelaskan.
  • Dapat menimbulkan verbalisme pada siswa.
  • Materi ceramah terbatas pada apa yang diingat guru.
  • Bagi siswa yang keterampilan mendengarnya kurang akan dirugikan.
  • Siswa dijejali dengan konsep yang belum tentu dapat diingat terus
2. Metode Tanya Jawab
Pengertian: Cara penyampaian suatu materi dengan interaksi dua arah dari siswa dan guru untuk memperoleh suatu jawaban yang benar.
Kelebihan;

  • Siswa akan menjadi aktif dengan sendirinya.
  • Siswa tidak mengalami kebosanan karena dalam metode tersebut melibatkan siswa.
  • Dapat memotivasi siswa untuk berani bertanya dan menjawab
Kelemahan:

  • Siswa yang tidak aktif cenderung tidak memperhatikan materi yang disampaikan guru.
  • Metode ini tidak dapat berjalan dengan baik jika siswa dominan pasif di dalam kelas.
  • Hanya membuang-buang waktu saja jika tidak mendapat respon baik dari siswa.
3. Metode Demonstrasi
Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) dalam Soli Abimanyu mengemukakan bahwa yang dimaksud metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.
Kelebihan;

  • Pelajaran akan lebih jelas, terutama pada materi yang perlu dikongkritkan
  • Tidak akan terjadi verbalisme
  • Proses pembelajaran akan menarik hati siswa, terutama siswa SD yang aktif bergerak
  • Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan dengan metode lain
Kelemahan;

  • Tidak semua pengajar dapat melakukan demonstrasi dengan baik sesuai perencanaan
  • Demonstrasi memakan banyak waktu, sehingga kurang efektif
  • Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang matang.

KETIKA MASA LALU BERBICARA

Minggu, 6 November 2011
21:35
Edelweis^^


“Pokoknya Bunda gak setuju kamu nikah sama lelaki itu.”
“Tapi kenapa Bunda?”
“Dia bukan laki-laki yang tepat untuk kamu sayang,,, masih banyak yang lain di luar sana.”
“Bagaimana Bunda yakin di bukan pilihan yang tepat. Ananda cinta dia Bunda, berikanlah restumu untuk anakmu ini Bunda, , sungguh Ananda tidak ingin menjadi anak yang durhaka. Allah akan meridhoi langkah Ananda jika engkau juga meridhoi. Bunda. . .alasan apa yang membuat Bunda tidak merestui Ananda dengannya?”
Tak ada jawaban, hanya tangisan Bunda yang membuatku semakin perih dan penasaran. Kenapa ini semua? Ayah,,, jika engkau masih ada, bantu aku membujuk Bunda dan katakan padaku apa yang telah terjadi sebenarnya.
“Kau ingin tahu anakku? Kau benar-benar ingin tahu alasan Bunda yang sesungguhnya? Janji kau tidak akan membenci Bunda?”
“Apapu demi kebaikan Ananda, insyaallah Ananda ikhlas.”
* * *
“Maafin Ayu mz, Ayu tidak bisa membantah perintah Bunda. Ayu tidak ingin menyakiti Bunda dan membuat Bunda menderita. Ayu tidak bisa menikah dengan mz, maaf. . .”
“Kenapa begitu mendadak? Apa kamu masih sakit hati terhadap tingkah Ayah dan Ibuku yang sempat menolak kehadiranmu? Mereka sekarang sudah mau menerimau sayang, ,”
“Bukan itu mz, mereka mungkin punya alasan tersendiri kenapa tidak mau menerimaku. Apalagi setelah mengetahui Ayu ini anak siapa.”
“Maksud kamu apa? Apa karena persaingan kantor antara papahku dan ayah kamu dulu?”
“Ayu tidak begitu paham masalah kantor, pekerjaan, ataupun persaingan. Jangan ungkit-ungkit tentang Ayah, itu membuatku sedih. Sekali lagi Ayu minta maaf, tidak bisa menikah dengan mz.”
* * *
Angin  yang menghempas, merontokan bunga-bunga sakura yang begitu menawan hati. Di negri yang penuh sakura ini, Ayu berdiri menatap megahnya gunung Fuji yang begitu kokoh dan tegar berdiri. Tak terasa sudah satu tahun dari perpisahan menyakitkan itu, tapi Bunda sudah berikan yang terbaik untuk Ayu, maka itulah saat-saat Ayu ingin membahagiakan Bunda. Foto kenangan 25 tahun yang lalu, foto Bunda dengan cinta pertamanya. Bukan ayah Ayu tentunya. Tapi Ayu paham benar siapa lelaki itu, sedikit ada kemiripan dengan dia. Pikiran Ayu jadi melanglang ke masa 25 tahun yang lalu, membayangkan jika dia berada diposisi Bunda.
Saat itu hujan gerimis mengguyur kota Bogor, sepasang kekasih yang baru menginjak usia SMA tengah asyik mengobrol di warung kopi dekat sekolahnya.
“Say, malam ini ada acara nggak?”
“Kenapa?”
“Kalau nggak hujan , , ,jalan yuk, ada yang ingin aku tunjukan ke kamu di hari jadi kita yang ke-3. Maukan pergi kencan denganku. . .” rayu sang cowo dengan lihainya. Membuat pasangannya hanya tersenyum malu-malu tak bisa menolak.
Dimalam itu, di tepi danau sepasang kekasih yang sudah janjian untuk bertemu mengikrarkan janji untuk selalu hidup bersama.
“Will you marry me?”
“Apa-apaan sih, kita kan masih SMA.”
“Gak apa-apa, aku cinta kamu, hanya ingin memilikimu, dan ingin menjadi suamimu. Kita akan selalu bersama kan? Aku janji tidak akan ninggalin kamu apapun yang terjadi. Kau satu-satunya gadis yang ku cinta. Will you marry me honey?”
“Kau tentu tahu jawabanku.”
Sepasang kekasih yang di mabok cinta itu, tak pernah menyangka jika malam itu setan ikut campur dalam percintaan mereka. Rayuan-rayuan manis telah goyahkan benteng iman sang cewe, hingga memberikan yang paling berharga dalam hidupnya untuk seseorang yang belum tentu menjadi jodohnya. Yang ada, tangispun membuncah ketika kesadaran mulai merasuk sukma.
“Maafkan aku say, , ,aku gak bisa menahannya. Tapi aku janji aku akan bertanggung jawab karna aku tlah menodaimu. Aku gak akan ninggalin kamu.”
Janji hanyalah janji, ucapan hanyalah ucapan. Meski tak menyebabkan kehamilan, nyatanya cowo itu pergi menghilang entah kemana. Perih yang menyayat hanya mampu ditahan dalam relung jiwa. Antara ada dan tiada, berharap sang kekasih kembali tuk menepati janjinya. Sempat terpikir oleh sang gadis tuk mencoba mengakhiri hidupnya tapi masih ingat dosa, dan tidak ingin menambah dosa lagi. Perih itu tetap tersimpan rapi selama bertahun-tahun hingga sang teman mengabarkan mantan kekasihnya itu telah menikah dengan anak konglomerat. Habis sudah harapan kecil itu, sesak yang menyanyat mampu membunuh seluruh kehidupan yang ada di dalam diri sang gadis. Semua akan berakhir dengan tragis jika saja tidak ada sang penyelamat. Kedatangan laki-laki berwibawa yang dengan tulus menerima gadis itu apa adanya, menumbuhkan kembali semangat hidup yang sempat layu. Namun sayang, Allah memanggilnya lebih dahulu.
Ayu menyekap air matanya yang menetes, betapa beratnya Bunda menahan derita itu. Dan kenapa takdir mempertemukan masa lalu itu lagi? Ayu hanya menangis, seandainya saja laki-laki yang dicintai itu bukan anak dari penyebab luka Bunda, seandainya, seandainya, dan seandainya.
Bunda.....semoga Bunda mampu memaafkan semua itu dan tidak merasa perih lagi. Ayu terlahir juga tidak lepas dari peristiwa itu, jika Bunda tidak menikah dengan ayah, mungkin Ayu tidak ada di dunia ini. Bunda,,,,, semoga engkau bahagia, Ayu juga akan bahagia dan menemukan pengganti. Restui aku Bunda, agar aku tenang belajar di negri Sakura ini dan Bunda sehat-sehat saja dirumah.
Sumbing Mount
Whussss.....ada angin sejuk yang menerpa seakan membawa seluruh kesedihan menghilang. Mentaripun tersenyum ramah menyambut Ayu di negeri matari terbit itu.

Senin, 07 November 2011

Aku Bolos Juga

Di semester ke tiga ini, entah apa yang merasukiku yang jelas aku pada hari itu amat sangat malas untuk berangkat kuliah. Karena mahasiswa itu min menghadiri perkuliahan 75%, jadi ku pikir sekali ini bolos gak papalah,,,,,

Daripada maksain diri, so....aku berangkat ke Tegal senin sore. Kukira aku tidak menghadiri perkuliahan itu hanya satu kali di setiap makul. Senin kebetulan ada tiga makul. Tapi ternyata ada satu makul yang merangkap pada hari itu, sehingga aku dinyatakan bolos dua kali. Sedikit kecewa sih,,, tapi siapa yang sangka??? Beginilah mahasiswa lo ge gak untung, yang namanya mahasiswa kan harus selalu ikutin apa yang di mau dosen. Walau kadang agak merugikan mahasiswa. Tapi itu hanya sedikit contoh sih,,,, kebanyakan dosen-dosen disini membantu mahasiswa. Thanks wat dosen2ku, ku harap bisa lebih baik lagi dalam membimbing kami semua sebagai mahasiswa.
Begitulah akhirnya aku bolos kuliah, baru pertama ini sejak aku kuliah. Rasanya aneh dan sedikit nyesel, tapi gak papalah....sesekali ini. Dan cukup untuk satu kali saja.

Selasa, 01 November 2011

Back to SMA

Habis olah raga JEPRET-JEPRET dulu di lapangan Tenis


INGATKAH KALIAN DENGAN MASA-MASA INI KAWAN,,,,,,,,,,
Maen setelah UN berakhir

Jaket kelas

SEMANGAT ^^

Akhir-akhir ini aku memang selalu mempermasalahkan kenapa aku begini??? Kenapa dia begitu???
Memang sih kalo bicara soal cinta n benci gak akan ada titik temunya. Yang jelas malah bikin hati jadi sakit dan merana. Well...........it's my life. Aku gak tahu sampai kapan aku disini, apakah besok aku masih disini atau sudah didunia lain? Aku tidak tahu. Bukankah Tuhan melihat apa yang kita kerjakan selama hidup bukan panjangnya kehidupan kita???
So..............selama aku masih ada disini, bersama teman-teman, dan bercanda dengan keluarga, aku gak perlu terlalu berharap sama hal yang belum tentu bisa kumiliki. Aku harus enjoy dong jalani hidup ini. Memang sangat sulit tuk berpura-pura tersenyum kala hati meradang, tapi ini bukan lagi ajangnya aku tuk berpura-pura. Aku harus bisa hadapi semua ini dengan senyuman. Kuliah harus diprioritaskan, yang lain lewati saja. Dan yang terpenting adalah selalu bersama ridha-Nya. Tuhan,,,,,,,,,,,,,peluk aku ketika ku merasa sangat lelah dan rapuh, serta jauh dari orang tua. Karna tak ada yang bisa kuandalkan, tapi aku ingin ada untuk orang-orang yang membutuhkanku.

OK guys,,,,,,,,,,, SEMANGAT YAH!!

Kebun Teh Semugih

Rohmah, Isti, Tammi, Nana, dan Dina.
Acara kemah bersama yang dilakukan Racana Wijaya dan KSR PGSD UPP Tegal berlangsung cukup lancar yang berlokasi di kebun teh Semugih. Semugih yang basah menyambut kedatangan kami dari kampus PGSD tegal. Ada hal yang memikat hatiku disana, yaitu ketika ku berdiri di gazebo dan dilatarbelakangi dengan pemandangan alam yang memukau. Gunung Slamet menjulang begitu dekat seakan dapat kuraih. Hal yang paling ku inginkan adalah mendaki kesana. Semoga tahun ini aku bisa kesana. Aaaamiiin....
Sayangnya aku lupa mengabadikan pemandangan itu dengan kamera karna dahsyatnya pesona yang dipancarkan padaku. Hehehehe, , ,lebay....

GAZEBO
Depan pendirian 




Kebun teh yang luas ini ternyata masih ada kaitannya dengan kebun teh yang ada di Kaligua, di daerahku. Ternyata memang pabrik produksi teh ini masih dalam satu naungan manajement. Aku jadi kangen rumah deh,,, coz kebun teh Kaligua yang ada di daerahku itu deket dengan rumahku. Tapi lebih dingin loh........
Tempat yang satu ini merupakan salah satu post bayangan wide game. Yang di kordinasikan oleh Nana dan Indri. Sementara aku menghandle post pemberangkatan.

Berpakaian pramuka kaya gini memang gak bisa dibedain dengan anak SMA, tapi kami bertiga cakep-cakep kan.........lebih muda 3 tahun. Hehehehe, , ,
Tiga serangkai pramuka PGSD UPP Tegal sekaligus anggota KSR
YANI - TAMMI - NANA

Senin, 31 Oktober 2011

PRADIKLAT and DIKLAT KSR PGSD UPP TEGAL 2011

14-16 Oktober 2011

Acara pradiklat dan diklat KSR dimulai dengan upacara pembukaan Pradiklat dan Diklat KSR PGSD UPP Tegal tahun 2011 yang berlangsung di lapangan tengah kampus. Upacara ini berlangsung tertib, walau dalam gladi resik saya mengalami kesalahan sedikit selaku pemimpin pasukan putri. Maklum saja, aku grogi, hee. . .






Acara pradiklat yang berlangsung 3hari yaitu hari Jumat sampai Minggu akan dilanjutkan dengan acara diklat yang akan dilaksanakan tanggal 21-23 Okt 2011. Jumlah peserta pradiklat adalah 54 anak dari mahasiswa baru angkatan 2011 ini. Mereka cukup antusias mengikuti materi yang disampaikan petugas PMI Tegal. Aku sebagai sie.acara cukup pusing juga mengotak-atik jadwal, karena ada perubahan jadwal untuk mengimbangi pemateri. Tapi.....aku gak sendirian kerja, ada patnerku yaitu Yani and Jaenal.

Resusitasi Jantung Paru
Pemeriksaan fisik pada korban kecelakaan
Evakuasi korban dengan cara tarikan lengan

Panitia memgkondisikan peserta
Pemateri menerangkan BHD



Peserta antusias mendengarkan ICS

Ne dia KSR dr remponx zone

Narsis dulu ah,, sama senior
Jepret2 in free time




Rabu, 26 Oktober 2011

Tulisan tentang Rasa

Kadang Tuhan mempertemukanmu dengan orang yang tidak tepat dulu, sebelum kau bertemu dengan orang yang benar-benar tepat untukmu.
Yakinlah suatu hari nanti kau akan bertemu dengan orang yang benar-benar mencintaimu, menyayangimu, dan menerimamu apa adanya.
Suatu hari nanti kaupun kan merasa lelah mencari cinta,  tak jarang cinta yang datang adalah cinta yang sudah dimiliki orang lain, itulah masa ketika keikhlasan dan logikamu di uji. Jika dia memang cintamu, percayalah dia takan kemana-mana. Kau hanya perlu beristirahat sejenak walau segudang cinta ditawarkan padamu.

Senin, 24 Oktober 2011

Jika Aku Sebebas Burung


Bukan kengkangan yang ku pinta.
Bukan pula jurang yang ingin ku tuju.
Hanya ingin melangkah seperti air, tuk menuju laut yang begitu luas. Aku tahu dunia ini tak sebatas rumah yang kulihat, yang kuhuni, yang menaungiku, dan melindungiku. Aku yakin masih banyak samudra mimpi yang belum kutemui dan ku kejar. Bila burung terbang bebas kemanapun angin membawa, mungkinkah aku yang manusia biasa mampu tuk terbang gapai asa??

Bebas bukan berarti tanpa filter.
Bebas bukan berarti tanpa prosedur.
Bebas bukan pula tanpa tujuan.
Bebaspun ada alur tuk membimbing kita.
Bebas yang ku pinta adalah bebas berkarya sesuai jalur norma, nilai, agama, dan budaya yang ada di negriku.


Biarkan aku berinteraksi dengan alam.
Biarkan aku berjalan dengan angin, jika aku tak mungkin tuk terbang.
Biarkan aku berkarya dengan caraku, dengan inginku, dan dengan sanubariku.
Biar alang rintang slalu datang menerpa, ku ingin dan terus ingin jalani hidup ini dengan caraku yang bebas.
Aku belum bisa berdiri tegak menatap angkuhnya gunung, karna itu aku perlu kekuatn dari Dzat yang lebih kuat dari gunung.
Aku belum mampu arungi ganasnya ombak, karna itulah aku perlu karang sekuat baja bahkan lebih tuk melindungiku.

Karna aku...........adalah aku yang kumau.

KALUNG UNTUK BULAN KECIL

Akhir Juli bukan hari yang menyenangkan, hujan terus mengguyur Indonesia walau dalam perhitungan meteorologi dan geofisika, harusnya ini musim kemarau. Entah mana yang lebih parah, hujan yang mengguyur terus-menerus ataukah kering tanpa setetes air jatuh?
Malam juga kelabu, dingin tanpa ada kehangatan dari sang rembulan atau kerlip bintang. Sayup-sayup angin menerobos tirai hujan, bulir-bulir air itu menerjang segala yang bisa dijangkaunya.
Dingin,,, sedingin hati Bulan yang tergolek di tempat tidur berselimut bulu tebal. Bulan menatap hampa menembus kaca jendela dalam keremangan. Seminggu lagi ulang tahunnya yang ke-11, tanpa ada tiupan lilin, kado, balon-balon, kembang api, kue tart gede, bahkan teman.
Pintu terbuka, seorang pengasuh datang membawa nampan berisi makan malam dengan menu seadanya. Pengasuh itu menaruhnya begitu aja dimeja kecil samping tempat tidur dan pergi tanpa mengatakan sesuatu. Bulan melirik makanan yang sudah dingin itu, mungkin sisa tadi siang dengan tatapan yang dingin pula. Bulan adalah anak kecil biasa, hanya berbeda pada penglihatannya yang diberkahi Tuhan mampu melihat makhluk-makhluk selain manusia. Tapi kemampuannya justru membuat ia diasingkan dari keluarga dan dikucilkan. Bulan menempati sebuah villa mungil milik kakeknya di pegunungan yang sepi. Dia diasuh seorang wanita tua yang tidak ramah dan laki-laki muda yang enggan berbicara. Bulan hanya berbicara sekali-kali dengan makhluk halus yang kadang menemuinya. Paling sering setan kecil yang cerewet bernama Aurel. Kematiannya yang masih muda dan mengenaskan akibat korban ilmu hitam yang dianut keluarganya, membuat setan itu selalu bergentayangan di bumi.
“Hai keong!!! Bengong aja sih. Tu makanan dari tadi ngeliatin terus pengin dimakan.” Kata Aurel datang tiba-tiba, Bulan menengok sebentar pada Aurel kecil yang lebih kecil darinya walau usianya sama dan kembali menatap jendela.
“Kenapa sih kamu. Bisu mendadak yah?!!! Kalau ga mau makan ya ngomong dong...... bilang apa gitu, atau menangis aja kalo sulit ngomong.” Aurel mencoba mengajak bicara Bulan, tapi Bulan malah menutupi wajahnya dengan selimut, berpura-pura tidak mendengar. Aurel memandang tubuh Bulan dibalik selimut itu dengan sedih sebelum terbang dan menghilang dikegelapan.
Maafin aku Rel, Aku ngga pengin terus-terusan bisa ngeliat kamu dan makhluk sejenismu. Aku ingin jadi anak yang normal, pengin kaya yang lain, tinggal dirumah yang  hangat bersama mama, papa, dan Reky kakaku. Bukan ditempat seperti ini yang dingin, sepi, dan terasingkan. Aku juga pengin sekolah bersama teman-teman manusia yang lain, bukan berteman dengan setan atau makhluk gaib lainnya. Kenapa keluargaku takut padaku??? Aku hanya anak kecil biasa yang butuh kasih sayang, haus akan cinta. Kata Bulan dalam hati
Pagi menjelang, Bulan beranjak dari kamarnya berharap keluarganya menyambut dia dan membawa pulang Bulan. Tapi hanya sebuah harapan kosong belaka. Begitu pintu dibuka, hanya terlihat wanita tua dan laki-laki muda yang sedang sarapan. Bulan males sarapan, Bulan lebih memilih jalan-jalan di kebun yang basah karna hujan semalam.
Segerombolan anak nakal menerjang Bulan dan menerobos tubuhnya, Bulan tak lagi menjerit atau heran dengan hal-hal itu, dia terbiasa melihat tubuhnya diterobos makhluk alam lain. Gerombolan anak itu menertawakan Bulan, mengejek Bulan, dan pergi entah kemana bersama ibu dan ayahnya yang pucat dan kosong tatapannya. Bulan duduk di bawah pohon cemara yang lembab, dibiarkannya rok merah ini menyentuh tanah basah.
Bulan beranjak menuju jalan utama, terlihat jalanan begitu ramai. Banyak warga berkumpul dan polisi dimana-mana. Sebuah mobil derek terlihat sedang mengangkut sebuah mobil yang terjepit dijurang. Mobil ambulans mengangkut mayat yang tak asing lagi bagi Bulan, yaitu anak-anak kecil tadi dengan orang tuanya.
“Minggir dik,” perintah salah polisi begitu melihat Bulan yang mulai mendekati mobil itu.

                                                                     ***
Bulan kembali melirik jam beker di kamarnya, tinggal satu menit lagi ulang tahunnya. Walaupun itu tak mungkin dirayakan dengan keluarga, tapi Bulan selalu memimpikannya. Sudah berhari-hari pula Aurel tidak menemuinya sejak malam terakhir itu. Bulan akui dia sangat merindukan teman satu-satunya itu. Tapi,,, mungkin saja malaikat sudah menjemputnya ke surga tuk jadi pelayan penghuni surga. Bukankah setiap anak kecil yang meninggal akan ke surga tuk jadi pelayan penghuni-penghuni surga yang terpilih?
Detak jam mengabarkan waktu tlah berkurang disetiap detakannya, detik berlalu menjadi menit, berlanjut ke jam, kemudian beranjak ke hari, bulan, tahun, abad, dan sampai waktu ini habis.
Ting-tong-ting-tong-ting-tong-ting-tong..................
Bunyi jam beker selama 24 kali itu mengumumkan kalau sekarang pukul 00.00 dan detik berikutnya, adalah ulang tahun Bulan yang ke-11. Bulan tersenyum, ini berarti 4 tahun sudah berada di villa sendirian tanpa ada kabar keluarganya. Selama itu pula dia terasingkan, berteman dengan setan, hidup dalam kesendirian. Tapi Bulan tersenyum, sama seperti langit malam ini, bulan tersenyum di ufuk Barat.
Angin kencang menderu,,, masuk melalui lubang-lubang jendela, tirai kamar Bulan berkibar-kibar dan sedetik kemudian jendela membuka bebarengan lampu kamar yang padam. Sedikit tersentak, biasanya Aurel dan teman-teman lain tidak datang dengan cara begini tuk mengucapkan selamat ulang tahun. Bulan beranjak dari tempat tidurnya, berjalan menuju jendela sambil tangan kanannya menghalangi angin yang menerpa wajahnya. Pohon-pohon cemara di belakang bergoyang dengan hebatnya, merontokkan semua jarum-jarum hijau yang menyerang ke arah Bulan.
“Argggggghhhhhhh............” jerit Bulan menahan semua serangan daun-daun jarum yang mendadak itu.
Terdengar kikikan Kuntilanak dikejauhan, Kunti yang menghuni pohon cemara itu dengan gokilnya menembakan seluruh daun-daun pohon cemara.
“Happy B’day gadis manis........ Hi..hi..hi...” kata Kunti itu yang kini sudah berada disamping Bulan diselingi kikik khasnya.
“Hentikan daun-daun ini!!!” bentak Bulan,
Kunti gaul itu kembali terkikik dan dengan lambaian tangannya, daun-daun cemara itu berhenti. Alhasil, kini kamar Bulan berantakan. Dengan enggan Bulan kembali ke tempat tidurnya sambil menggerutu.
“Ya ampun................, gak biasanya se judes gini lo ge ultah.” Gumam siKG(Kunti Gokil) sambil duduk di daun jendela.
“Liat Aurel??” tanya Bulan,
“Anak cerewet itu tadi sore cy ngapelin cowonya,hi...hi...hi..., kecil-kecil dah poenya cowo, gue kalah bo......hi..hi..hi..”
“Dia kenapa belum kesini?”
“Y elah neng,,, emang gue emaknya apa?? Meneketehe lah.....”
“Bawa kado apa kesini? Jangan bilang lo ngebuat kamar aku berantakan ini adalah kadonya.”
“Hi..hi..hi..hi... sayangnya emang bener tuh. Hi..hi..hi.. sorry yaw gue ge boke, hi..hi..hi..”
Bulan cemberut, tapi tersenyum akhirnya. Karna masih ada makhluk Tuhan yang mengingat ulang tahunnya. Kunti ko peduli dengan ultah y?? Namanya juga siKG, alias Kunti Gaul..... J
Cling!
Sumber suara yang entah dari mana datangnya itu meninggalkan bekas cahaya silau dimata Bulan. Otomatis kedua tangannya melindungi mata indah itu dengan menutup rapat-rapat matanya. Detik berikutnya...... suara terompet dan kembang api memenuhi kamar Bulan. Nyaringnya bukan main (walau pelayan Bulan dan laki-laki itu tak mendengar apapun). Bulan memekik girang, kejutan itu ternyata dari Aurel dengan anak buahnya. Jadilah semalam itu Bulan kembali merayakan ulang tahunnya bersama teman-teman dari dunia lain. Seakan ikut bergembira, malaikat penjaga Bulan dari kejauhan tersenyum. Tak pernah ada hal semacam ini, dua hal yang berbeda, berasal dari dunia lain, yang tak bisa menyatu, kini berbaur merayakan kebahagiaan Bulan kecil yang ditelantarkan. Bulan tertawa, menari, dan bernyanyi bersama semalaman, dan menjelang shubuh pesta itu berakhir. Mereka kelelahan dan pamitan ke Bulan untuk kembali ke tempat asal mereka.
“Sebelum aku pergi, aku ingin bertanya sesuatu sama kamu. Apakah yang paling kau inginkan dihari ulang tahunmu?” kata Aurel dengan nada antusias. Bulan teringat 5 tahun silam, dihari ulang tahunnya yang ke-6, dimana semua pengasingan itu berawal. “Apakah yang paling kau inginkan dihari ulang tahunmu, sayang...?”itu kata-kata mama yang terakhir didengar Bulan, masih sama perasaannya seperti dulu, masih sangat menginginkan itu,
Bulanpun menjawab, “Kalung,”
Aurel tersenyum, “Walaupun aku tak mungkin memberimu sebuah kalung dari duniamu, tapi aku sangat senang mengetahui keinginanmu. Teman terbaikku,” Aurelpun memeluk Bulan, walau tak bisa juga karna selalu menembus. Akhirnya Aurel menghilang bebarengan dengan pintu kamar yang terbuka dan pelayan Bulan masuk.
“Kenapa selalu berantakan kamarmu!” katanya dan langsung membersihkan daun-daun cemara yang berserakan itu. Lelah ternyata menghinggapi Bulan, tanpa berpikir lagi dia langsung merebahkan dirinya disofa tuk tidur. Karena kamarnya sedang dibereskan dan pelayan itu ngomel-ngomel mulu jika Bulan berada dikamarnya.
                                                         ***
Suatu sore di pinggir kebun teh, Bulan termenung di atas batu berharap batu ini menelannya dalam kedamaian. Bulan menatap awan yang berarak tertiup nafas dewi angin, tiba-tiba sebuah sinar keperakan terpancar dari kaki langit.

TO BE CONTINUE. . .